BENDA
DAN SIFAT-SIFATNYA
BENDA DAN SIFAT-SIFATNYA
Dimanapun kita berada saat ini, pastilah ada benda-benda
yang dapat kita lihat. Di lingkungan sekitar kita memang terdapat
bermacam-macam benda. Pakaian, buku, bensil, sepatu, meja, kursi, air, dan masih
banyak lagi.
Benda-benda yang terdapat di sekitar kita digolongkan
menjadi 3 jenis yaitu benda padat, benda cair, dan benda gas. Setiap jenis
benda mempunyai sifat yang membedakannya dari jenis benda lainnya. Bahkan
sesama benda padat pun mempunyai sifat yang berbeda dari benda padat lainnya.
A.
Sifat-sifat Benda
1.
Benda Padat
Benda padat adalah benda yang
berwujud padat. Kita dapat menemukan banyak sekali benda padat di sekitar kita
seperti batu, kunci, buku, penghapus, dan masih banyak lagi.
Gambar 1. Benda Padat
Walaupun sama-sama benda padat,
berbagai benda mempunyai beberapa perbedaan, Misalnya plastisin (lilin mainan)
berbeda sekali dengan batu. Meskipun ukurannya sama, batu umumnya lebih berat
daripada plastisin. Jika ditekan jari maka bentuk plastisin dapat berubah. Akan
tetapi, batu tidak dapat berubah bentuk jika hanya ditekan dengan jari.
Hal itu menunjukkan bahwa plastisin
lebih lunak dibandingankan dengan batu. Plastisin mudah dibentuk menjadi apapun
keinginan kita. Sedangkan batu sulit diubah bentuknya.
Berikut ini sifat-sifat yang
dimiliki benda padat :
a.
Bentuk dan
ukuran benda padat tidak dipengaruhi oleh bentuk wadahnya
Jika kita letakkan benda padat ke
dalam suatu wadah, bentuk dan ukuran benda tetap seperti sedia kala. Misalnya
kacang goring yang ada di dalam stoples sama bentuknya dengan kacang goring di
piring. Bola di dalam kerancang tidak berubah bentuk jika diletakkan di lantai.
Demikian juga pensil, penghapus, dan plastisin tidak berubah bentuk jika
dimasukkan ke dalam kotak pensil. Hal itu berarti bentuk benda padat tidak
mengikuti bentuk wadahnya. Benda padat tidak berubah bentuk jika hanya
berpindah tempat.
Gambar 2. Benda diletakkan pada
toples dan mangkok akan sama bentuknya
b.
Bentuk
benda padat dapat diubah dengan perlakukan tertentu
Dalam kehidupan sehari-hari, kita
sering menyaksikan bentuk benda padat berubah. Misalnya, piring yang jatuh
pecah berserakan, kertas sobek, dan kacang tanah hancur setelah direbus. Jika
plastisin ditekan, maka bentuk plastisin akan berubah. Begitu pula, bentuk
pensil yang kita raut pasti berubah. Ujung pensil yang diraut menjadi runcing.
Bentuk benda padat dapat diubah jika benda padat itu mendapat perlakuan
tertentu, misalnya ditekan, didorong, atau dipotong. Perlakuan tertentu itu
disebut dengan gaya.
Gambar 3. Kayu dapat diubah menjadi
penyegel kyuubi
2.
Benda Cair
Benda cair adalah benda yang
berwujud cair. Conoh benda cair antara lain air, sirup, kecap, minyak goring,
bensin, dan minyak tanah.
Gambar 4. Sirup merupakan contoh benda cair
Berikut ini sifat-sifat yang
dimiliki benda cair :
a.
Bentuk
benda cair tidak tetap, selalu mengikuti bentuk wadahnya
Bentuk benda cair dapat berubah-ubah. Jika air dituang ke botol,
bentuk air seperti botol. Jika air dimasukkan ke dalam gelas, bentuk air
seperti gelas. Demikian juga jika air dimasukkan ke dalam mangkuk, bentuknya
seperti mangkuk. Jadi bentuk benda
cair mengikuti bentuk wadahnya.
Gambar 5. Bentuk air selalu menyesuaikan wadahnya
b.
Benda cair
menekan ke segala arah
Air mempunyai tekanan. Dalam satu
lokasi (tempat) yang sama, tekanan air dapat berbeda. Semakin rendah, tekanan
air pada tempat itu semakin besar. Hal itu dapat dibuktikan dengan membuat air
semakin memancar. Pancaran air dari tempat lebih rendah tampak lebih jauh.
Gambar 6. Benda cair menekan ke
segala arah
Itulah sebabnya tembok dalam
bendungan dibuat makin ke bawah makin tebal. Tembok dibuat makin tebal untuk
menahan tekanan air yang semakin besar di bagian bawah.
Gambar 7. Benda cair mengalir dari tempat yang tinggi ke
yang rendah
Air di sungai mengalir mulai dari hulu sampai ke hilir. Hulu
sungai berada di pegunungan sementara hilir berada di muara, biasanya berakhir
di laut. Hal ini membuktikan bahwa air mengalir dari tempat tinggi ke tempat
yang lebih rendah. Pada saat hujan, kita juga dapat melihat bahwa air hujan
jatuh ke genteng kemudian mengalir melalui talang dan jatuh ke tanah.
Pada saat sekarang, air juga dapat mengalir dari tempat rendah
ke tempat tinggi. Contohnya air dari dalam tanah ditampung di dalam bak
penampungan yang disimpan di atas rumah. Alat untuk mengalirkan air dari tempat
rendah ke tempat tinggi disebut pompa air. Dari bak penampungan air bisa
mengalir sesuai dengan sifat alamiahnya.
d.
Permukaan
benda cair yang tenang selalu datar
Gambar
8. Permukaan benda cair yang tenang selalu datar
Dalam keadaan tenang, permukaan air selalu datar. Akan tetapi,
jika mendapat usikan permukaan air tidak lagi datar. Sifat ini dapat dimanfaat
oleh tukang bangunan misalnya untuk mengetahui kedataran lantai pada saat
pemasangan ubin. Alat yang digunakan untuk mengukur ke dataran lantai disebut
waterpas.
Gambar
9. Waterpass jenis batang dan waterpass jenis selang
e.
Benda cair
meresap melalui celah-celah kecil
Gambar 10. Benda cair meresap
melalui celah-celah kecil
Berbagai peristiwa meresapnya benda
cair melalui celah-celah kecil terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Peristiwa
itu disebut kapilaritas. Misalnya, minyak tanah meresap pada sumbu kompor atau
sumbu lampu.
Contoh
lain air pada vas bunga. Air tersebut berkurang karena habis diambil oleh
tanaman bunga yang hidup di atasnya. Air tersebut naik karena air memilki sifat
kapilaritas, yaitu dapat naik melalui pipapipa kecil. Di dalam batang bunga itu
sendiri terdapat pipa-pipa kecil yang menyebabkan air di dalam toples naik.
f.
Benda cair
melarutkan zat tertentu
Jika secangkir teh pahit kita beri sesendok gula pasir, kemudian
diaduk maka kita akan memperoleh secangkir teh manis. Gula pasir larut dalam
air the sehingga rasa air teh menjadi manis. Air dapat melarutkan zat atau
bahan tertentu sehingga air disebut zat pelarut. Air dan zat yang terlarut di
dalamnya disebut larutan. Contohnya larutan gula artinya air yang di dalamnya terdapat gula seperti pada teh
manis.
3.
Benda Gas
Benda gas adalah benda yang berwujud
gas. Berbeda dengan benda padat dan cair, benda gas sulit untuk diamati. Contoh
benda gas adalah udara dan asap. Udara tidak dapat dilihat, tetapi dapat
dirasakan. Akan tetapi, asap dapat dilihat. Asap terlihat mengepul dari
pembakaran sampah dan pemanggangan sate. Demikian pula, asap hitam keluar dari
knalpot kendaraan bermotor.
Sifat-sifat benda gas antara lain :
a. Benda Gas Mempunyai Bentuk dan Volume Sesuai dengan Wadahnya
Ketika kamu meniup balon, udara masuk ke dalam balon.
Bentuk balon menunjukkan bentuk udara yang ada di dalamnya. Jadi, bentuk benda
gas tergantung dari wadahnya. Selain bentuk, volume udara juga sesuai dengan volume (isi) wadahnya. Pada
kegiatan di depan kamu meniupkan udara yang kurang lebih sama banyaknya pada
setiap balon. Namun, jika diperhatikan volumenya akan sesuai dengan volume dari
setiap balon. Jadi, benda gas mempunyai sifat bentuk dan volumenya sesuai
dengan bentuk dan volume wadahnya.
Sifat benda gas di atas sangat bermanfaat bagi
manusia. Kita dapat mengharumkan ruang tamu atau kamar tidur hanya dengan
sedikit menyemprotkan pengharum ruangan. Mengapa demikian? Pengharum ruangan
yang kita semprotkan merupakan benda gas. Pengharum ruangan ini akan
memenuhi seluruh ruangan. Seluruh ruangan tersebut akan menjadi harum.
Gambar 11. Bentuk benda gas sesuai dengan tempatnya
b. Benda Gas Menekan ke Segala Arah
Saat balon ditiup,
seluruh bagian balon tersebut akan mengembang. Hal ini menunjukkan bahwa udara
menekan ke segala arah. Sifat benda gas ini kita temui saat memompa ban sepeda.
Udara yang dialirkan ke dalam ban akan menekan ke seluruh
ruang ban tersebut. Nah, kamu telah mengenal sifat-sifat benda. Perlu kamu
ketahui bahwa setiap benda dapat mengalami perubahan wujud. Perubahan wujud
pada benda dapat mengubah sifat-sifat benda tersebut.
c. Benda gas terdapat di segala tempat
Benda gas yang selalu
ada di sekitar kita adalah udara. Di semua tempat ada udara. Bahkan wadah yang
terlihat kosong pun ternyata beisi udara.
Manusia dan semua hewan bernapas menghirup udara. Ikan bernapas
di dalam air. Cacing bernapas di dalam tanah. Manusia bernapas di darat. Hal
ini karena
udara ada di mana-mana.
B.
Perubahan Benda
Dalam kehidupan sehari-hari, barang yang kamu gunakan banyak
yang sudah berubah dari bentuk aslinya. Misalnya, nasi yang kita makan
sehari-hari. Nasi berasal dari beras yang dimasak. Beras yang semula keras,
setelah dimasak menjadi lunak. Hal ini berarti beras telah mengalami perubahan.
1.
Perubahan Sifat Benda
Setiap benda dapat mengalami perubahan. Perubahan apa saja yang
dapat terjadi pada suatu benda? Perubahan sifat benda ada beberapa macam, di
antaranya sebagai berikut.
a. Perubahan Wujud
Wujud benda terdiri atas padat, cair, dan gas. Benda padat dapat
berubah menjadi cair atau sebaliknya. Benda cair dapat berubah menjadi gas atau
sebaliknya. Benda padat dapat berubah menjadi gas atau sebaliknya.
b. Perubahan Bentuk
Bentuk benda dapat mengalami perubahan. Misalnya, gelas yang
terbuat dari kaca pecah dan berubah bentuk menjadi serpihan kaca.
c. Perubahan Warna
Di sekitarmu banyak terdapat benda yang berwarna. Misalnya,
foto, pakaian, kertas, dan sebagainya. Benda-benda tersebut dapat mengalami
perubahan warna. Contohnya foto, foto yang semula warnanya indah, karena
terkena air warnanya berubah menjadi buram.
d. Perubahan Kelenturan
Benda yang lentur umumnya terbuat dari karet. Karet dapat
berubah kelenturannya jika terkena panas atau minyak.
e. Perubahan Kekerasan
Benda-benda yang bersifat keras, misalnya batu dan kayu. Benda
tersebut dapat berubah kekerasannya karena perubahan cuaca. Misalnya, kayu yang
terkena air hujan akan ditumbuhi jamur, sehingga menjadi lapuk atau tidak keras
lagi.
f. Perubahan Bau
Pernahkah kamu mencium bau yang tidak sedap di sekitarmu? Bau
tersebut biasanya berasal dari benda yang membusuk. Misalnya, mangga segar yang
semula mengeluarkan bau harum, akan mengeluarkan bau yang tidak sedap ketika
membusuk.
2.
Berbagai Penyebab Perubahan Sifat
Benda
a.
Pemanasan
Pada saat kamu memakan es krim, lama-kelamaan es krim tersebut
akan mencair. Mencairnya es krim disebabkan karena suhu di luar lebih tinggi
(panas) dari pada suhu es krim tersebut. Selain es krim, mentega juga mengalami
hal yang sama ketika dipanaskan. Bagaimana jika air dipanaskan? Pemanasan air
akan mengakibatkan air berubah wujud menjadi uap air (gas). Jadi pemanasan
mengakibatkan benda mengalami perubahan wujud. Benda padat apabila dipanaskan
akan berubah menjadi cair dan benda cair apabila dipanaskan akan berubah
menjadi uap air.
Gambar 12.
Air yang dipanaskan akan berubah menjadi uap
b.
Pendinginan
Es krim atau es yang biasa kamu beli di sekolah atau warung
dekat rumahmu sebenarnya berasal dari bahan-bahan yang berbentuk cairan. Apabila
cairan tersebut didinginkan maka akan berubah wujud menjadi padat, yaitu es.
Mentega yang dicairkan setelah dipanaskan akan kembali menjadi padat setelah
didinginkan. Jadi, pendinginan menyebabkan benda mengalami perubahan wujud.
Benda cair akan berubah wujudnya menjadi benda padat.
Gambar 13.
Air yang didinginkan akan menjadi es
c.
Pembakaran
Dalam kegiatan yang kamu lakukan sebelumnya, kamu membakar ketas
yang besrwarna putih. Pada saat di bakar kertas tersebut mengalami perubahan
warna dan bentuk. Sebelum dibakar kertas tersebut berwarna putih, namun setelah
dibakar warna kertas berubah menjadi hitam. Selain perubahan warna, kertas juga
mengalami perubahan bentuk dari berupa lembaran menjadi abu. Jika kamu membakar
karet maka selain bentuk dan warnanya akan berubah, kelenturan dan baunya pun
menjadi berubah. Oleh karena itu, pembakaran dapat menyebabkan benda mengalami
perubahan bentuk, warna, kelenturan, dan bau.
Gambar
14. Kertas dan kayu yang dibakar menjadi abu
d.
Pembusukan
Apa yang akan terjadi jika kamu menyimpan buah di udara terbuka
dalam waktu beberapa hari? Tentunya buah itu akan menjadi lembek, layu, dan
warnanya pun berubah. Hal ini terjadi karena buah yang dibiarkan di udara
terbuka akan mengalami pembusukan. Jadi, pembusukan juga mengakibatkan benda
mengalami perubahan bentuk, warna, dan bau.
Gambar
15. Buah-buahan yang membusuk
e.
Perkaratan
Kamu mungkin pernah melihat besi atau rantai sepedamu berkarat.
Logam seperti besi, dapat mengalami perkaratan apabila terkena air atau uap air
dan dibiarkan dalam waktu yang lama. Perkaratan ini menyebabkan warna besi
berubah dan besi menjadi rapuh. Perkaratan dapat menyebabkan benda mengalami
perubahan warna dan kekuatan.
f.
Pencampuran dengan Air
Para
pekerja bangunan menggunakan berbagai macam bahan bangunan yang dicampur dengan
air. Misalnya semen, pasir, dan kapur. Semen berbentuk serbuk. Setelah dicampur
dengan air, semen berubah menjadi agak lengket. Jika sudah kering, campuran ini
akan berubah menjadi keras dan kuat.
Gambar 16. Semen yang dicampur air
3.
Macam-Macam Perubahan Sifat Benda
a.
Perubahan Sifat Benda yang Bersifat Sementara
Perubahan wujud benda sementara atau dapat kembali. Artinya
bahwa bentuk benda yang mengalami perubahan dapat berubah kembali ke bentuk
awalnya. Contoh perubahan sementara adalah seperti berikut.
a)
Air
yang didinginkan akan berubah wujud menjadi es. Sebaliknya jika es dibiarkan di
udara terbuka atau dipanaskan akan kembali menjadi air.
b)
Gula
atau garam dapat larut dalam air. Sebaliknya jika air diuapkan, akan didapatkan
kembali gula atau garam.
c)
Pada
pengecoran logam, lempeng besi dipanaskan pada suhu tinggi sehingga mencair.
Kemudian cairan besi dimasukkan dalam cetakan dan didinginkan sehingga wujudnya
akan kembali menjadi logam yang padat.
b.
Perubahan Sifat Benda yang Bersifat Tetap
Perubahan tetap atau tidak dapat kembali. Artinya benda yang
telah mengalami perubahan tidak dapat kembali lagi ke bentuk awalnya. Contoh
perubahan tetap adalah sebagai berikut.
a)
Pembusukan
buah-buahan
Buah-buahan yang
didiamkan selama beberapa hari di tempat terbuka akan membusuk. Pembusukan
disebabkan oleh jamur dan bakteri. Buah-buahan yang mengalami pembusukan tidak
dapat menjadi buah yang segar kembali. Jadi peristiwa pembusukan termasuk
perubahan tetap.
b)
Pemasakan
Pemasakan juga termasuk
perubahan tetap. Bahan makanan yang sudah dimasak tidak dapat kembali seperti
semula. Misalnya beras dimasak menjadi nasi, maka nasi tidak dapat diubah
menjadi beras kembali.
c)
Pembakaran
benda
Pembakaran suatu benda
dapat menghasilkan zat baru yang memiliki sifat berbeda. Contoh perubahan tetap
karena pembakaran adalah:
1)
Kertas
dibakar menjadi abu. Abu tidak dapat berubah wujud menjadi kertas kembali.
2) Kayu atau lidi dibakar
menjadi arang/abu. Arang atau abu tidak dapat menjadi kayu atau lidi kembali.
4.
Hubungan Sifat Bahan dan Kegunaannya
Manusia dengan menggunakan akal dan pikirannya membuat berbagai
benda dari bahan yang tersedia di alam untuk memudahkan pekerjaan dan menikmati
hidup. Berbagai jenis benda tersebut tersusun oleh bahan yang disesuaikan
dengan fungsinya serta teruji kegunanan dan kekuatannya. Misalnya: payung
dibuat dari bahan parasut, sebab sifat parasut yang tidak tembus air. Kain lap
pel dibuat dari kain yang mampu menyerap air. Oleh karena itu, penggunaan suatu
bahan dalam pembuatan suatu benda harus tepat, sehingga ketika barang itu
dipergunakan memiliki beberapa keuntungan.
Dalam memilih bahan harus mempertimbangkan hal-hal berikut:
1.
Kekuatan bahan menahan benda
Benda yang kokoh dan
kuat dapat dipakai untuk menahan benda yang berat. Misalnya: besi digunakan
untuk konstruksi rangka gedung maupun jembatan.
2.
Daya serap bahan terhadap air
Bahan yang menyerap
air dimanfaatkan untuk mengeringkan benda yang basah. Misalnya: kain katun dan
tisu. Bahan yang tidak menyerap air digunakan untuk melindungi agar benda tidak
basah. Misalnya plastik dan kaca.
3.
Daya serap bahan terhadap panas dan daya hantar
listrik
Bahan yang memiliki
daya serap terhadap panas sangat kita butuhkan karena panasnya matahari tidak
dapat kita hindari. Selain itu, kita juga memerlukan penghantar listrik yang
baik serta bahan yang dapat melindungi kita dari panas dan sengatan listrik.
Oleh sebab itu, kita sering membutuhkan bahan yang memiliki sifat sebagai
berikut:
·
Dapat
menghantarkan panas atau listrik.
Misalnya: logam dan karbon
·
Tidak
menghantarkan panas atau listrik.
Misalnya: karet dan kayu
4.
Kelenturan bahan
Benda tertentu yang
kita butuhkan memerlukan bahan yang lentur, misalnya karet ban. Karet merupakan
bahan yang memiliki sifat lentur dan umumnya tahan terhadap gesekan.
5.
Berat ringannya bahan
Berat ringannya bahan
yang digunakan harus disesuaikan dengan aktivitas dalam pemakaian. Misalnya,
sepatu dibuat dari bahan yang ringan sehingga nyaman dipakai untuk berjalan.
6.
Keawetan
Orang akan memilih
benda yang bahannya awet, sehingga tidak terjadi pemborosan karena benda
tersebut tidak cepat rusak.
C.
Perubahan Wujud Benda Padat, Cair
dan Gas
Perubahan wujud benda
adalah perubahan wujud yang dapat balik. Artinya, benda dapat berubah wujud dan
dapat kembali ke wujud semula.
Gambar 17. Perubahan wujud benda
a. Perubahan wujud benda padat menjadi benda cair
(Mencair atau Melebur)
Beberapa perubahan
wujud benda terjadi dalam kehidupan sehari – hari. Sebagai contoh saat mengaduk
gula pasir dalam teh panas terjadi perubahan wujud. Setelah diaduk, butiran
gula tidak tampak lagi. Gula pasir tidak hilang, akan tetapi, gula pasir mengalami
perubahan wujud. Gula pasir larut dalam teh panas. Perubahan wujud dari benda
padat menjadi benda cair disebut mencair atau melebur. Contoh lain adalah
margarin atau mentega. Mentega akan mencair saat dipanaskan. Lilin yang meleleh
saat dinyalakan. Es batu menjadi air.
Gambar
18. Lilin dan es batu yang meleleh
b. Perubahan wujud benda cair menjadi benda
padat.(Membeku)
Jika air dimasukkan ke dalam freezer maka akan menjadi
keras dan dingin. Freezer adalah ruang pembekuan dalam lemari es. Air adalah
benda cair dan es adalah benda padat. Jadi, benda cair dapat berubah menjadi
benda padat. Perubahan benda ini disebut membeku. Contoh lain yaitu minyak dan
lemak berbentuk cair jika dipanaskan. Jika didinginkan lemak dan minyak berubah
padat. Misalnya lemak sapi (gajih) akan tampak putih padat saat didinginkan.
Gambar 19. Air dimasukkan lemari es akan membeku
c. Perubahan wujud benda cair menjadi benda gas (Menguap)
Contoh benda gas antara lain udara, asap,dan uap air.
Benda cair dapat berubah jika dipanaskan. Perubahan benda cair menjadi benda
gas disebut menguap.
Gambar 20. Air yang dimasak akan menjadi uap
d. Perubahan wujud benda gas menjadi benda cair
(Mengembun)
Contohnya jika tutup gelas berisi minuman panas, maka
kita akan melihat ada butiran air di tutup. Butiran air itu berasal dari
minuman panas yang menguap. Uap minuman bergerak ke atas mengenai tutup gelas
yang semula dingin, maka uap minuman itu berubah menjadi butiran air. Perubahan
wujud benda menjadi benda cair disebut mengembun atau kondensasi.
Gambar 21. Uap air yang mengembun
e. Perubahan wujud benda padat menjadi benda gas
(Menyublim)
Contoh perubahan ini adalah pada kamfer atau kapur
barus. Kamfer merupakan benda padat. Jika diletakkan di udara terbuka, kamfer
lama-kelamaan akan habis. Kamfer berubah menjadi gas yang menyebar di uadara.
Perubahan wujud gas ini disebut menyublim.
Gambar 22. Kamfer yang didiamkan menjadi gas
Es kering juga
langsung berubah menjadi benda gas jika diletakkan di ruang terbuka. Es kering
juga biasa digunakan untuk menjaga untuk menjaga agar makanan tetap beku selama
beberapa lama. Bahan dasar es kering bukan air melainkan karbondioksida padat.
Es kering juga dipakai untuk menghasilkan efek asap di panggung pertunjukkan.
f. Perubahan wujud benda dari gas menjadi benda padat
(Disposisi)
Contohnya uap iodium
akan mengkristal jika didinginkan.
D.
Partikel Zat
Zat terdiri dari partikel-partikel
yang sangat kecil, yang disebut molekul. Partikel-partikel gula disebut molekul
gula. Partikel-partikel air disebut molekul air, dan sebagainya. Molekul adalah
bagian terkecil dari suatu zat yang
masih mempunyai sifat zat itu.
Disaat kita menjemur pakean basah di terik matahari, pakaian
menjadi kering. Air dalam pakaian basah itu telah menguap. Molekul-molekul uap
air sangat kecil sehingga kita tidak dapat melihat dengan mata telanjang.
Molekul menjadi suatu bagian terkecil dari suatu zat
ternyata dapat dibagi lagi menjadi bagian zat yang lebih kecil. Zat itu disebut
atom. Atom adalah bagian terkecil dari zat yang tidak dapat dibagi lagi. Dua
otom atau lebih jika bersenyawa membentuk molekul. Jadi, zat terdiri dari molekul-molekul
atau atom-atom.
Teori yang menjelaskan bahwa zat terdiri dari
molekuk-molekul disebut teori molekul. Dengan teori molekul dapat dijelaskan
perubahan-perubahan fisika dalam suatu zat.
Pada zat padat molekut-molekulnya berdekatan dan letaknya
teratur. Molekul-molekul zat padat tidak dapat bergerak bebas karena adanya
gaya tarik menarik yang sangat kuat. Gerak zat padat terbatas pada gerak
bergetar dan berputar pada tempatnya. Hal ini yang menyebabkan zat padat
mempunyai bentuk dan volume tetap.
Molekul-molekul zat cair berdekatan. tetapi lebih renggang
dibandingkan dengan molekul-molekul zat padat. Dengan demikian gerak
molekul-molekul zat cai menjadi lebih bebas. Molekul-molekul zat cair mudah
berpindah tempat, tetapi tidak mudah meninggalkan kelompok karena adanya gaya
tarik menarik antar molekulny. Itulah sebabnya zat cair mempunyai bentuk yang
berubah-ubah sesuai dengan tempatnya tetapi volumenya tetap.
Saat kita menyemprotkan minyak wangi di suatu ruangan maka,
setelah beberapa saat ruangan tersebut akan menjadi wangi. Hal itu dikarenakan
minyak wangi telah berubah menjadi gas dan molekul-molekul gas memenuhi ruangan
sehingga ruangan beraroma harum.
Jarak antara molekul-molekul gas sangatlah berjauhan, jaug
lebih besar dibandingkan dengan besar molekul penyusun gas itu sendiri.
Akibatnya, gaya tarik menarik antara gas sangatlah lemah dan gerakan nya
menjadi lebih bebas. Hal itulah yang menyebabkan gas mampu mengisi seluruh
runag yang tersedia. Oleh karena itu gas mempunyai bentuk dan volume yang mudah
berubah.
Es yang merupakan zat padat jika dipanaskan maka
molekul-molekulnya akan bergerak lebih cepat dan lebih bebas. Jarak antara
molekul-molekulnya akan menjadi berjauhan seperti hal nya susunan molekul zat
cair. Oleh karena itu, zat padat yang dipanaskan akan berubah menjadi zat cair.
Zat cair yang dipanaskan gerak molekulnya akan menjadi lebih
bebas dan jarak molekulnya menjadi bertambah jauh. Karena gaya tarik menarik
antar molekulnya berkurang, molekul-molekut tersebut ahirnya dapat meninggalkan
kelompoknya sehingga terbentuklah gas.
Jika uap air didinginkan, gerak molekulnya akan menjadi
lamban dan saling mendekat seperti keadaan molekul menjadi sangat dekat seperti
molekul zat cair maka terbentuklah air.
Air yang didinginkan gerak molekulnya menjadi semakin
lambat, jarak antar molekul menjadi sangat dekat, seperti gerak molekul zat
padat maka terbentuklah es.
Maka dapat disimpulkan bahwa perubahan wujud zat disebabkan
oleh perubahan gerak molekul.
Azmiyawati, Choiril.
2009. IPA 4 Salingtemas. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Devi, Poppy K. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SD dan MI kelas IV.
Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Haryanto. 2004. Sains Untuk SD Kelas III. Jakarta : Erlangga.
Haryanto. 2004. Sains Untuk SD Kelas IV. Jakarta : Erlangga.
Haryanto. 2004. Sains Untuk SD Kelas V. Jakarta : Erlangga.
Munawar, Kholil. 2009.
Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 5.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Winarti, Wiwik. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD Kelas V. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Silahkan anda berkomentar dengan sopan, semua saran dan kritikan sangat dibutuhkan untuk kemajuan blog ini karena itu saya sangat mengharapkannya
EmoticonEmoticon